Apakah kegunaan media pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia?
Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Penggunaan media dalam pengajaran merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien. Dalam hal ini, media pengajaran merupakan salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.
Kegunaan-kegunaan media pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan
a. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Media dapat dirancang sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa tergantung kepada keberadaan seorang guru sehingga lebih efisien.
b. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sikap pasif anak didik dalam proses belajar dapat diatasi. Dalam hal ini, media pendidikan berguna untuk: menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
c. Memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa untuk membantu siswa belajar secara optimal, penyampaian materinya juga dapat diseragamkan :
- Proses instruksional menjadi lebih menarik
- Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
- Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
- Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
- Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
- Sikap positif siswa terhadap meteri belajar maupun tehadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan
- Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
- Proses pembelajaran menjadi lebih menarik karena media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual) sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau suatu prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lengkap dan jelas. Materi pelajaran juga dapat diserap lebih mendalam.
e. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar,
f. Membangkitkan motivasi belajar siswa. Siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar, mereka akan terpacu untuk menjadi yang terbaik.
g. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik karena media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual) sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau suatu prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lengkap dan jelas. Materi pelajaran juga dapat diserap lebih mendalam
DAFTAR PUSTAKA
http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.html
http://kepelatihan.wordpress.com/2009/10/28/pengaruh-modifikasi-media-dalam-proses-pembelajaran-pendidikan-jasmani-di-tingkat-sltp/
http://techonly13.wordpress.com/2009/10/18/kegunaan-media-pendidikan-dalam-proses-belajar-mengajar/
http://ncislam4ever.blogspot.com/2009/01/peran-media-dalam-meningkatkan-kualitas.html
http://mfadil.blog.unej.ac.id/pemanfaatan-media-pembelajaran/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
2.Hubungan Psikologi Pendidikan dengan Teknologi Pembelajaran
Bagaimana peran teknologi pembelajaran dalam mewujudkan kemajuan dalam bidang pendidikan?
Di zaman sekarang ini, teknologi sangat berperan dalam hidup kita. Terutama dalam bidang pendidikan, setiap hal tidak lepas dari yang namanya teknologi.Teknologi pembelajaran baru juga merupakan alat pendidikan yang sangat baik asalkan dapat diandalkan, digunakan secara kreatif, dan digunakan dengan tepat. Bagi banyak pendidik yang bekerja di sektor pendidikan tinggi kadang-kadang serangan ke teknologi baru didorong oleh tekanan teman sebaya dan karier keuntungan.
Peranan teknologi dalam pendidikan, antara lain :
1. Teknologi sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi
- Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompetensi dan keahlian menggunakan teknologi untuk pendidikan
- Teknologi merupakan bahan mentah dari pengetahuan yang harus diolah dalam proses pembelajaran
- Bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia
- Proses pembelajaran seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja
- “the network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
- Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian pesatnya
- Tanpa teknologi, proses pembelajaran yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang lama
- Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar
- Rasio antara pengajar dan peserta didik proses pemberian fasilitas
- Transaksi dan interaksi interaktif antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang kuat. stakeholder
- Munculnya keberadaan system pendidikan inter-organisasi
- Setiap individu memiliki karakteristik dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
- Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas
Beberapa aspek dari visi "masa depan pendidikan:"
- Pendidikan akan menjadi sangat interaktif, melibatkan siswa setiap 20 detik atau lebih untuk tanggapan, jauh berbeda dengan masa kini pasif metode ceramah.
- Pendidikan akan menjadi sangat individual, dengan catatan dapat diakses dunia-upaya belajar siswa tertentu, untuk memungkinkan presentasi pendidikan komputer yang dirancang untuk setiap siswa pengalaman belajar masa lalu dan gaya.
- Pendidikan akan menjadi sangat fleksibel dalam interaksi, memungkinkan les bahasa alami menggunakan metode Sokrates tutorial pertanyaan dan respon siswa.
- Pendidikan akan menjadi sangat mudah diakses, membuka kesempatan bagi yang kurang beruntung di negara ini dan juga bagi jutaan di negara berkembang.
- Pendidikan akan menjadi sangat melalui komputer, menggantikan (bukan melengkapi, yang akan menjadi biaya tambahan) metode ceramah dalam kursus-kursus untuk 15 atau lebih siswa.
- Pendidikan jarak jauh akan mulai menggantikan kampus berbasis pendidikan karena biaya tinggi interaktif melalui komputer tentu saja dapat dibenarkan hanya melalui penggunaan layanan oleh jumlah siswa besar daripada hanya dapat menyediakan pendidikan jarak jauh.
DAFTAR PUSTAKA
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://faculty.chass.ncsu.edu/garson/SSCORE//garson2.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Back_office
http://en.wikipedia.org/wiki/Technology
http://www.teknologi-pembelajaran.co.cc/
http://iisk4.wordpress.com/2008/06/12/peranan-teknologi-dalam-dunia-pendidikan-kita-kini-dan-dulu/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
3. Ragam Metode Pembelajaran
Ada berbagai jenis metode pembelajaran yang diterapkan dalam dunia pendidikan. Dan yang sering digunakan adalah metode ceramah. Sebenarnya apakah metode ceramah itu?
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang apa itu metode ceramah, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu macam-macam metode pembelajaran, yaitu :1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
4. Metode belajar kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
5. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, perangkat alat – alat laboratorium dan lain – lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain – lain peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.
6. Metode ekspositori atau pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
7. Metode karyawisata/widyamisata
Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
8. Metode penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
9. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
10. Metode bermain peran
Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah – olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
Apa itu Metode Ceramah......???
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan.
Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara pengajar dengan pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh pengajar.
Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.
Langkah-langkah menggunakan metode ceramah :
Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
- Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
- Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
- Mempersiapkan alat bantu.
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
- Langkah Pembukaan. Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukanoleh langkah ini.
- Langkah Penyajian. Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarahpada materi pembelajaran yang sedan g disampaikan.
- Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah. Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswatetap mengingat materi pembelajaran. Perlu diperhatikan, bahwa ceramahakan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab,tugas, latihan dan lain-lain.
Langkah- langkah yang dapat ditempuh untuk mempertinggi hasil metode ceramah :
- Rumuskan tujuan khusus yang hendak dipelajari oleh pembelajar.
- Setelah mencapai tujuan khusus yang hendak dipelajari oleh pembelajar.
- Susunan bahan ceramah yang benar-benar perlu diceramahkan.
- Pengertian yang dapat dijelaskan dengan alat atau dengan uraian tertentu harus ditetapkan sebelumnya.
- Tangkaplah perhatian siswa dan arahkan pada pokok yang akan diceramahkan.
- Kemudian usahakan menanam pengertian yang jelas.
- Adakan rencana penilaian. Teknik evaluasi yang wajar digunakan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan khusus itu perlu ditetapkan.
- Guru mudah menguasai kelas
- Mudah dilaksanakan
- Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar
- Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
- Kekurangan metode ceramah :
- Kegiatan pengajar menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata )
- Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
- Bila terlalu lama membosankan
- Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik
- Menyebabkan anak didik pasif
DAFTAR PUSTAKA
http://nurma.staff.uns.ac.id/2008/09/19/beberapa-jawaban-dari-pertanyaan-di-kelas/
http://sunartombs.wordpress.com/2009/03/09/pengertian-metode-ekspositori/
http://www.pgsd.co.cc/2010/01/metode-pembelajaran-ceramah.html
http://massofa.wordpress.com/2008/07/13/metode-ceramah-dalam-pembelajaran/
http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/18/ragam-metode-pembelajaran/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
Testimoni Kelompok
Katriin (09-054) : Kuliah on-line kali ini asyik, walaupun saya cukup kewalahan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selain waktu kuliah yang padat, media pembelajaran on-line (laptop) juga menjadi penghambat saya dalam mengikuti kuliah on-line kali ini. Walaupun demikian, saya menikmatinya. Semoga perkuliahan seperti ini semakin ditingkatkan. Ini memang yang pertama bagi saya, tapi saya harap ini bukan yang terakhir kalinya.
Susi C B (09-086) : Ini pertama kalinya saya dan mungkin juga teman-teman yang lain mengikuti pembelajaran dengan metode e-learning. Menurut saya cukup menarik karena kita dapat melakukan pembelajaran tanpa harus tatap muka dan sebagainya. Namun mungkin karena baru pertama kali, kami masih agak kewalahan tetapi secara keseluruhan meyakinkan.
Lia Susanti (09-088) : Menakjubkan plus menakutkan. Yang mana pembelajaran seperti ini baru saya alami dalam seumur hidupku. Kami sedikit kewalahan karena padatnya kuliah hari ini. Kalau dari segi alat bantunya, saya tidak merasa kesusahan, karena wifi psikologi hari ini sangat bagus, jadi senang rasanya. Mungkin yang agak sulit dalam hal berbagi arus dengan teman- teman lain yang menggunakan laptop juga. Saya berharap kuliah on-line hari ini dapat menambah wawasan saya ke depan.
Rani Dian S (09-096) : Belajar e-learning cukup mengasyikkan dan bagus diterapkan dalam sistem belajar. Saya cukup antusias untuk mengikuti pembelajaran on-line ini. Apalagi baru pertama kalinya.
Christiana Saragih (09-098) : Bagus! Kuliah on-line hari ini benar-benar menyenangkan, sekaligus memusingkan karena ini pertama kalinya. Banyak kendala, mulai dari laptop yang
tidak ada pencarian data yang kurang maksimum karena keterbatasan waktu, dll.Tapi intinya, saya suka.
Nama- nama kelompok :
Katriin Elisabeth (09-054)
Susi Bancin (09-086)
Lia Susanti (09-088)
Rani Dian Sari (09-096)
Christiana Saragih (09-098)
menarik munkin yah? terimaksih sudah berbagi informasi yang menarik ini
BalasHapusst3telkom
menarik munkin yah? terimaksih sudah berbagi informasi yang menarik ini
BalasHapusst3telkom