Senin, 24 Mei 2010

UAS

Jumat, 07 Mei 2010

LAPORAN TUGAS PROYEK

Untuk melihat hasil laporan tugas proyek, klik di sini....

Kamis, 15 April 2010

ANALISIS JURNAL “PENDIDIKAN ANAK USIA DINI”

Jurnal 1: Analisis permasalahan pendidikan anak usia dini dalam masyarakat Indonesia

Berdasarkan jurnal dengan judul di atas,Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia belum begitu mendapat perhatian lebih.
Masalah ini disebabkan oleh:
  1. Belum terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan PAUD.
  2. Adanya ketidakseimbangan antara jumlah pertumbuhan anak usia dini dengan pembangunana sarana pendidikannya.
  3. Kurangnya kuantitas/kualitas guru PAUD
  4. Kualitas guru PAUD tergolong rendah . selain itu, minat orang untuk menjadi guru PAUD masih sangat minim.
  5. Kurangnya mutu PAUD
  6. Hal ini disebabkan karena kurannya sarana dan prasarana PAUD
  7. Kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya PAUD
  8. Pengetahuan orang terhadap PAUD masih rendah. Mereka menganggap PAUD tidak dibutuhkan. Sebagian orangtua cenderung langsung menyekolahkan anaknya ke SD.
  9. Kebijakan pemerintah yang kurang memadai
  10. Pemerintah kurang menyediakan anggaran dana untuk mendirikan sekolah bagi PAUD.
  11. Untuk itu PAUD di Indonesia perlu dibenahi dan dikembangkan mengingat pentingnya PAUD untuk meningkatkan mutu pendidikan anak Indonesia.

http://jurnal.dikti.go.id/jurnal/detil/id/4:121497/q/Analisis%20permasalahan%20pendidikan%20anak%20usia%20dini%20dalam%20masyarakat%20Indonesia%20/offset/0/limit/13

Jurnal 2: Mengembangkan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Untuk membentuk kualitas fisik, mental, social, dan kecerdasan anak, perlu dilakukan sejak usia dini.
Manusia memiliki delapan hal yang dapat dikembangkan untuk membentuk kualitas anak, yaitu, music, kinestetik tubuh, logika matematika, bahasa, keruangan, interpersonal, intrapersonal, naturalistic.
Masa anak usia dini merupakan masa emas dimana pada masa itulah anak-anak diberikan stimulus-stimulus yang menentukan kualitas anak di masa depan.
Salah satu proses pendidikan yang berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan anak secara menyeluruh yaitu pendidikan jasmani yang memiliki potensi untuk mengembangkan domain kecerdasan pada anak melalui aktivitas fisik yang kita kenal dengan olahraga, khususnya dalam permainan dan games. Dengan bermain, anak memiliki kesempatan bereksplorasi, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan.
Pendidikan jasmani bukan hanya bertujuan untuk mengembangkan kebugaran fisik dan keterampilan motorik, tetapi juga sangat berpengaruh dalam pengembangan kognitif dan afektif pada anak.

Dengan demikian, pemberian stimulus sejak kecil misalnya dengan pendidikan jasmani sangat berperan penting dalam merangsang kecerdasan majemuk anak.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=17446

Jurnal 3: An investigation of Preschool Children’s Family Functions: A General Outlook on the Family from the Mother’s Perspective


Keluarga adalah lembaga utama yang bertanggung jawab atas pengasuhan dan pendidikan anak usia dini . Keluarga yang sehat akan mendukung perkembangan perlaku dan pikiran anak dengan adanya komunikasi terbuka satu sama lain.

Adaptasi sosial dan emosional anak-anak prasekolah didapat pertamakali dari lingkungan keluarga. Hal ini akan menentukan keberhasilan masa depan dan kesehatan psikologis anak. Jika anak tidak mendapatkan stimulus yang baik dari lingkungan keluarga, maka anak menjadi kurang komunikatif dan terbuka. Hal ini penting untuk menentukan sifat dari keluarga dan variabel mempengaruhi karakteristik ini sebagai keluarga memiliki paling penting dalam pembentukan dan pengembangan social-emotion anak-anak adaptasi pada tahap ini.
Ada banyak factor dari dalam keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak, seperti pengaruh ibu, tingkat social-ekonomi, hubungan dengan anggota keluarga lain dan tingkat pendidikan orangtua.
Keterlibatan Ibu dalam mendidik anak usia dini mempunyai pengaruh yang besar. Ibu yang tidak bekerja, dengan kata lain hanya di rumah, menunjukkan pengaruh positif terhadap perkembangan anak dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Mereka mempunyai lebih banyak waktu untuk berkomunikasi dengan anak, sehingga menciptakan suatu lingkungan keluarga yang
sehat bagi perkembangan anak. Tingkat pendidikan Ibu juga berpengaruh terhadap perkembangan anak, ibu yang memiliki intelektual tinggi cenderung mendidik anaknya dengan lebih baik dibandingkan dengan ibu yang memiliki intelektual rendah. Tingkat social-ekonomi dan keharmonisan hubungan dengan anggota keluarga, merupakan factor penentu keberhasilan fungsi suatu keluarga. Keluarga yang berfungsi dengan baik, akan berdampak positif bagi perkembangan anak ke depan.
Untuk itu, kualitas hubungan dalam keluarga yang terbentuk selama anak usia dini mempengaruhi perilaku dan pikiran anak di masa depan.

http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=12&hid=102&sid=15e9a53d-40d1-461e-a108-0cc360bfabc1%40sessionmgr112

Jurnal 4: “Determining the Preparatory Skills of Preschools Based on the Opinions of Teachers and Literature Review”

Kita ketahui bahwa anak-anak usia dini penyandang cacat, memerlukan perhatian khusus dari orang-orang di sekitarnya. Termasuk orang tua dan guru-guru yang mengajarnya. Tentunya, mereka yang berbeda dari anak-anak normal lain, perlu diberikan keterampilan-keterampilan khusus sebagai bekal mereka ke depannya. Intinya, anak-anak penyandang cacat tetap dapat menjadi anak yang bisa dibanggakan lewat keterampilan mereka nantinya.

Adapun, hal yang harus diperhatikan dalam memberi keterampilan anak-anak penyandang cacat ini yaitu :
1. Apa keterampilan dengan prioritas tertinggi mengenai dimasukkannya perkembangan anak-anak cacat?
2. Apa keterampilan prioritas tingkat sekunder tentang inklusi dari anak-anak cacat perkembangan?
3. Apakah ada kesamaan antara keterampilan persiapan bahwa disebutkan guru dan literatur?

http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=1&hid=112&sid=96bad2e3-8513-4e03-b244-cf124e243ccd%40sessionmgr112


Nama- nama kelompok :

Katriin Elisabeth (09-054)
Susi Bancin (09-086)
Lia Susanti (09-088)
Rani Dian Sari (09-096)
Christiana Saragih (09-098)

Rabu, 10 Maret 2010

" CERPEN TAKDIR CINTA ; tugas 3 "

Kagome Maori seorang gadis remaja berusia 17 tahun. Saat ini dia duduk di bangku kelas 3 SMA. Ia seorang gasis yang cantik, imut, pintar, dan sedikit pemalu. Kehidupannya dijalaninya dengan riang gembira bersama keluarga dan sahabat-sahabat terbaiknya.

Namun, ada satu hal yang hampir tidak pernah di bagi dan diketahui oleh teman-temannya, yaitu mengenai urusan percintaan. Sejak dahulu hingga menginjak usia belasan ini, tidak satupun teman lelaki yang bisa berhasil menyentuh dan merebut hatinya. Berbeda dengan beberapa sahabatnya yang sudah 3 atau 4 kali mengecap suka dan duka hubungan percintaan.

Memang, saat ini, Kagome belum diberikan SIP (Surai Izin Pacaran) dari Orangtuanya, karena ia masih harus melaksanakan kewajiban utamanya, yaitu belajar. Akan tetapi, jikapun memang Kagome ketahuan pacaran, sebenarnya orangtuanya tidak terlalu mempermasalahakan, yang jelas ia harus bertanggung jawab dengan kewajiban utamanya dan nilai-nilai pelajarannya harus selalu meningkat. Maklumlah, dari dulu Kagome selalu mendapat juara kelas.

Bukan tidak ada seorang lelakipun yang menyukai Kagome, justru banyak sekali yang menaruh hati padanya. Misalnya, teman-teman satu kelasnya Sinichi,Kenshi, sasuke, Sin,Syaokang dan masih banyak lagi dari kelas lain. Hingga saat ini, tidak ada seorangpun yang tahu siapakah sebenarnya yang ada dalam hatinya dan bisa membuat hati Kagome luluh.
Tibalah waktunya hari kelulusan bagi semua siswa. Tidak terasa, perjalanan Kagome dan sahabat-sahabatya harus terpisahkan sampai di situ. Mereka harus melanjutkan perjalanan hidupnya masing-masing karena mereka semua diterima di universitas yang berbeda-beda, di daerah yang sangat berjauhan.

Kagome diterima di Universitas Green Light star, jurusan psikologi. Sebenarnya, dia sedikit kecewa karena tidak lulus di universitas kedoketran . Sejak kecil ia bercita-cita menjadi seorang dokter spesialis anak, apalagi didukung dengan jiwanya yang sangat menyukai anak-anak kecil. Namun demikian, Kagome tetap bersemanga t menjalani hari-hari baru di kampus baru dengan teman-teman yang baru.

Hari pertama kuliah, Kagomepun mendapat beberapa kesialan Jarak kostan dengan kampusnya cukup jauh, harus naik dan rebutan bus yang selalu ramai dan sesak . Karena terlambat bangun, kagomepun harus antri menunggu bus ke kampus hingga bus yang terakhir sekali pagi itu. Belum lagi baju kuliahnya belum disetrika, sepatunyapun sebelah menghilang di bawa anjing ibu kostan entah kemana. Sialnya lagi, dia harus rebutan tempat duduk di bus dengan seorang cowok anak kuliahan juga,. Keduanya tidak ada yang mau mengalah, hingga mereka berdua tidak satupun yang diperbolehkan menduduki bangku kosong itu, dan keduanya disuruh turun supaya adil. Dengan terpaksa Kagome mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk naik taxi. Ternyata kagome dan anak cowok tadipun rebutan taxi yang sama juga. Daripada keduanya terlambat, mereka terpaksa naik taxi yang sama dan bayar setengah-setengah. Sampainya di di depan kampus Kagome langsung berlari saking takutnya terlambat, tiba-tiba ia tersandung batu. Untung saja anak cowok yang ternyata juga kuliah di kampus yang sama dengannya menolong Kagome dan membantu mengobati luka di lututnya. Saat itu, ia benar-benar malu dan tidak dapat berkata-kata lagi. Apalagi, ternyata anak cowok itu adalah seniornya.

Tidak terasa sudah hampir satu semester dijalani Kagome di kampus psikologi tercintanya dengan sahabat-sahabat baru yang tidak kalah mengasyikkan dengan sahabat-sahabat SMA .Ia juga mengikuti banyak kegiatan-keguiatan lain di kampus, seperti ekskul tari, ikut serta dalam penulisan cerpen, kegiatan kerohanian se universitas, dan lainnya. Senior yang menolongnya tadipun menjadi salah satu teman baiknya, yang selalu membantunya dalam perkuliahan bila ia tidak mengerti materi yang dijelaskan para dosen dan selalu membantunya belajar. Kagome biasa menyebutnya dengan sebutan Sunbae Kim (Kakak Kim) .

Pada salah satu kegiatan kerohanian yang aktif diikuti Kagome, ia diperkenalkan Sunbae Kim dengan seorang anak cowok yang seangkatan dengan Kim, namun berbeda fakultas, yaitu Ryu Edogawa. Ryu kuliah di fakultas kedokteran Universitas Green Light Star. Sejak awal bertemu, Kagome sudah merasa nayaman bila berada di dekatnya. Kagome selalu merasa bahagia dan bersemangat jika bertemu ataupun melakukan kegiatan yang menyangkut dengann Ryu. Ia sangat antusias bila diminta untuk rapat, karena dapat bertemu Ryu Edogawa.

Ryu seorang yang sederhana, lembut, penuh perhatian, cerdas,dan bijaksana,bergaya cool,lucu, dan sangat menghormati orang yang lebih tua daripadanya, terutama orangtua. Semua yang ada pada dirinya benar-benar sempurna dan memenuhi kriteria lelaki idaman Kagome. Baru kali ini, ia merasakan hal seperti itu. Hatinya bagai di sambar petir bila bertemu Ryu Edogawa. Semakin lama, hubungan keduanya semakin akrab dan dekat. Ryu juga sering mengajak Kagome untuk pergi bersama, nonton, jalan-jalan, makan, dan menemani Kagome bila sedang merasa kesepian. Lagipula, mereka berdua dapat sering bertemu karena letak kampus psikologi dan kedokteran bersebelahan. Jadi, mereka berdua bisa makan bersama jika ada jam istirshat yang sama dan juga bisa online bersama di sekitar kampus. Keduanya memiliki kesukaan yang hampir sama, misalnya sama-sama menyukai games. Jadi, bila online,mereka selalu mendownload games sampai berjam-jam. Ryu sebagai mahasiswa kedokteran juga sangat memperhatikan pola makan dan kesehatan Kagome. Apalagi Kagome memang selalu menyepelekan masalah kesehatannya, jadi sangat tepat sekali bila Ryu selalu ada di sampingnya, disamping menjadi teman, Ryu juga menjadi sang dokter. Sejak bertemu Ryu, Kagome benar-benar memperhatikan pola makan dan kesehatannya.

Tidak terasa, hubungan keduanya semakin dekat dan hampir tak terpisahkan. Keduanya menjalani hari-hari bersama, melewati suka dan duka, dan saling berbagi dan membantu satu sama lain. Kagome dan Ryu pun resmi menjadi sepasang kekasih. Bila Kagome sedih, Ryu selalu menghiburnya dan sebaliknya. Pada ulangtahun Kagome yang ke-19, Ryu memberikan sebuah boneka beruang yang sangatbesar untuk Kagome. Boneka itu sebagai tanda yang mewakili diri Ryu, jika Ryu sedang tidak bersama Kagome ataupun jika suatu hari nanti Ryu tidak bisa berada di dekat Kagome lagi.
Ulangtahun kali itu, ulangtahun yang paling berkesan bagi Kagome meskipun itu merupakan ulangtahun pertama tanpa kehadiran orangtua dan saudara-saudaranya. Tetapi, karena bersama Ryu, Kagome merasa terhibur sekali dan tidak terlalu bersedih. Boneka pemberian Ryu itu diberi nama boneka Ryukaa, yang berasal dari kedua nama mereka.
Memang, perjalanan cinta keduanya tidak selalu mulus, terkadang diwarnai masalah kecil, namun keduanya dapat meyelesaikan dan melewati masalah-masalah itu dengan adanya rasa saling pengertian. Mereka tertawa, bercanda, bersenda gurau, dan melewati hari-hari bersama dengan penuh keceriaan. Hubungan keduanya tidak mempengaruhi kuliah mereka. Kuliah keduanya tetap berjalan lancar.

Ternyata hubungan inipun sudah berjalan hampir 3 tahun. Hubungan diantara keduanyapun tetap berjalan baik. Ryu telah mengenal orangtua Kagome dan sudah cukup akrab dengan orangtuanya. Namun, Kagome belum pernah bertemu dengan orangtua Ryu. Pernah sekali ketika ada acara di kampus fakultas kedokteran, Kagome hanya bisa melihat orangtua Ryu dari jauh. Mungkin, pikirnya itu belum saat yang tepat untuk mengenalkan dirinya.

Sebenarnya Kagome ingin sekali bertemu dan memperkenalkan dirinya kepada orangtua Ryu. Namun, entah kenapa jika membicarakan mengenai hal itu, Ryu sepertinya selalu menghindar dan melarikan pembicaraan. Hingga tibalah puncaknya Kagome merasa kecewa dan ragu apakah Ryu benar-benar serius menjalin hubungan dengannya, tetapi hingga saat itupun orangtua Ryu belum mengenal Kagome. Kagome merasa Ryu menyembunyikan sesuatu hal dari dirinya. Setelah didesak-desak Kagome dan tidak ingin melihat Kagome bersedih, Ryu menceritakan suatu rahasia yang dipendamnya selama ini. Sebenarnya, Ryu sangat ingin memperkenalkan Kagome kepada orangtuanya, namun Ryu yakin Kagome akan mendapat sambutan yang kurang baik dari orangtuanya. Orangtua Ryu sudah memiliki seorang gadis pilihan untuk Ryu, seorang gadis berusia 15 tahun yang masih duduk di bangku SMA, anak dari sahabat baiknya Orangtua Ryu. Ryu telah dijodohkan dengan gadis yang bernama Sakura. Orangtua Ryu tidak bisa menolak perjodohan ini, karena begitu banyak jasa-jasa dan bantuan yang sangat besar bagi Keluarga Ryu. Waktu itu, di saat ekonomi keluarga Ryu sedang begitu lemah hingga untuk biaya masuk kuliah Ryupun, orangtuanya tidak tahu lagi harus mencari ke mana, biaya untuk makan sajapun begitu sulit karena saat itu Ayah Ryu memiliki masalah dalam pekerjaannya, sehingga sang ayah terpaksa dikeluarkan dari pekerjaannya. Ryu selalu melihat kedua orangtuanya menangis bersedih. Pada saat itulah, orangtua Sakura memberikan banyak sekali bantuan bagi keluarga Ryu, hingga akhirnya Ryupun dapat kuliah di fakultas kedokteran. Keluarga Ryu sungguh sangat berterimakasih dan berhutang banyak kepada keluarga Sakura, karena itu tidak mungkin Ryu juga menentang keinginan mengenai perjodohan itu. Apalagi, ia tidak mau menyakiti hati kedua orangtuanya. Ryu memang seorang yang selalu menuruti dan menghormati apapun yang dikatakan orangtuanya.

Karena masalah inilah, kira-kirra lima tahun yang lalu, mantan pacar Ryu, Chagyong memutuskan untuk meninggalkannya. Chagyong merasa tidak ada lagi jalan bagi hubungan keduanya. Padahal, Ryu sudah sanagt menyayangi Chagyong, namun ia juga tidak ingin Chagyong tersiksa dengan hubungan seperti itu. Begitu sulit selama beberapa tahun itu untuk melupakan Chagyong, hingga akhirnya dua tahun kemudian Ryu bertemu dengan Kagome.

Sebenarnya, satu-satunya jalan untuk masalah ini adalah Sakura. Seandainya saja Sakura menolak perjodohan ini, pasti semua masalah ini akan berakhir. Sayang sekali, ternyata Sakurapun sangat menyukai Ryu. Justru, ia selalu ingin bisa dekat dengan Ryu. Meskipun terkadang Ryu tidak mengiraukan Sakura saat bertemu, Sakura tetap gigih berusaha untuk merebut hati Ryu. Entah mengapa Sakura tidak menyukai orang lain saja.

Mendengar cerita Ryu, hati Kagome serasa teriris-iris. Ia hanya terpaku diam, bingung, sedih, kecewa, dan marah. Namun, ia tidak tahu harus menumpahkan semuanya itu kepada siapa. Baginya, itu semua bukanlah kesalahan Ryu. Air matapun mengalir membasahi pipinya. Keduanya tidak tahu harus bagaimana. Di satu sisi, Ryu sangat menyayangi Kagome, namun di sisi lain, ia tidak ingin mengecewakan orangtuanya yang bersusah payah untuknya.
Kagome dan Ryupun tetap menjalani hubungan seperti biasanya. Namun, lama kelamaan, Kagome merasa hubungan itu tidak bisa di lanjutkan lagi, karena justru akan membuat keduanya semakin tidak bisa terpisahkan. Kagome meminta Ryu untuk mengakhiri hubungan keduanya.

Ryu dengan sangat terpaksa menerima permintaan Kagome. Tetapi, ia mengatakan bahwa ia akan tetap mencintai Kagome selamanya meskipun nantinya ia harus menikah dengan Sakura. Ryu berjanji tidak akan pernah melupakan Kagome, sekalipun Kagome juga sudah menjadi milik oranglain dan akan tetap memanggilnya dengan panggilan sayang yang dibuat Ryu untuk Kagome selama ini, yaitu MyKaori. Dan jika nanti Ryu memiliki seorang anak perempuan, ia berjanji akan memberi nama anak itu dengan nama Kagome. Cinta Ryu selamanya akan tetap untuk Kagome.
Kagome merasa bahagia dan sangat sedih mendengar ucapan Ryu. Ia juga berjanji akan menjaga boneka Ryukaa selamanya dan akan memberi nama anak lelakinya kelak dengan nama Ryu. Boneka Ryukaa akan menjadi Ryu yang akan selalu menemani Kagome.
Akhirnya keduanya tidak menjadi sepasang kekasih lagi. Namun, tidak bisa dielakkan mereka tetap berhubungan baik. Ryu selalu menghubungi Kagome, dan menayakan kabar Kagome. Hubungan keduanya masih tetap seperti dahulu, hanya saat ini tidak berstatus sepasang kekasih. Entah kenapa, keduanya tidak bisa terpisahkan, bagaikan Romeo dan Juliet. Hingga akhirnya, hubungan keduanya diketahui oleh kakak dan ibu Ryu. Hubungan itupun sangat ditentang.

Suatu malam, Kagome mendapat pesan melalui via sms yang menjelek-jelekkan dan menghina-hina dirinya. Ia di tuduh sebagai gadis yang tidak benar, merebut pacar orang, membuat anak orang menjadi anak yang tidak penurut lagi, dsb. Hampir setiap malam Kagome mendapat pesan hinaan dan ancaman-ancaman. Ternyata pesan-pesan yang kata-katanya luar biasa menghina itu berasal dari Kakak Ryu.

Kagome tetap tabah dan tidak membalas kata-kata kasar sang Kakak dengan kata-kata kasar juga, ia justru membalasnya dengan jawaban-jawaban bijak dan sopan.
Hingga akhirnya, Kagome lulus dari psikologi dan harus pergi ke luar kota untuk bekerja. Kagome merasa, itu merupakan saat yang tepat untuk menjauh dari Ryu dan melupakan semua tentang Ryu. Namun, setiap pagi, sore, dan malam Ryu selalu menghubungi Kagome. Justru Kagome rasa rindu Kagome kepada Ryu semakin besar.

Akhirnya dengan sangat terpaksa Kagome meminta Ryu untuk tidak terlalu sering menghubunginya, dan mengatakan bahwa ia sedang dekat dengan Sunbae Kim, seniornya dahulu, yang memang ternyata selama ini diam-diam memendam perasaan padanya. Ryu menerima permintaan Kagome. Ia tidak ingin melihat Kagome terus tersiksa, terkekang dan bersedih. Tetapi, sama seperti dulu, Ryu tetap mengatakan bahwa cintanya pada Kagome tidak akan pernah hilang sampai kapanpun. Semua kenangan bersama Kagome tidak akan pernah dihapus dan dilupakannya.

Sampai beberapa tahun kemudianpun, keduanya tetap menjalin hubungan yang baik dengan status sebagai sahabat baik, tetapi dalam hati keduanya masih terpendam rasa cinta dan sayang yang tak mungkin bisa dihilangkan lagi. Itulah cinta bukan berarti harus saling memiliki, namun cinta itu harus selalu dijaga sampai akhir.

Begitulah kisah takdir cinta Kagome Maori dan Ryu Edogawa ...

Kamis, 04 Maret 2010

HASIL DISKUSI KELOMPOK, TUGAS ONLINE 2

1. Hubungan Psikologi Pendidikan Dengan Media Pembelajaran

Apakah kegunaan media pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia?

Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.

Penggunaan media dalam pengajaran merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien. Dalam hal ini, media pengajaran merupakan salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.

Kegunaan-kegunaan media pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan
a. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Media dapat dirancang sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa tergantung kepada keberadaan seorang guru sehingga lebih efisien.
b. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sikap pasif anak didik dalam proses belajar dapat diatasi. Dalam hal ini, media pendidikan berguna untuk: menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
c. Memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa untuk membantu siswa belajar secara optimal, penyampaian materinya juga dapat diseragamkan :
  • Proses instruksional menjadi lebih menarik
  • Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
  • Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
  • Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
  • Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
  • Sikap positif siswa terhadap meteri belajar maupun tehadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan
  • Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
  • Proses pembelajaran menjadi lebih menarik karena media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual) sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau suatu prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lengkap dan jelas. Materi pelajaran juga dapat diserap lebih mendalam.
d. Menampilkan objek yang terlalu besar, seperti candi Borobudur, menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang, seperti micro-organisme serta mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion.
e. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar,
f. Membangkitkan motivasi belajar siswa. Siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar, mereka akan terpacu untuk menjadi yang terbaik.
g. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik karena media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual) sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau suatu prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lengkap dan jelas. Materi pelajaran juga dapat diserap lebih mendalam

DAFTAR PUSTAKA
http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.html
http://kepelatihan.wordpress.com/2009/10/28/pengaruh-modifikasi-media-dalam-proses-pembelajaran-pendidikan-jasmani-di-tingkat-sltp/
http://techonly13.wordpress.com/2009/10/18/kegunaan-media-pendidikan-dalam-proses-belajar-mengajar/
http://ncislam4ever.blogspot.com/2009/01/peran-media-dalam-meningkatkan-kualitas.html
http://mfadil.blog.unej.ac.id/pemanfaatan-media-pembelajaran/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi


2.Hubungan Psikologi Pendidikan dengan Teknologi Pembelajaran

Bagaimana peran teknologi pembelajaran dalam mewujudkan kemajuan dalam bidang pendidikan?

Di zaman sekarang ini, teknologi sangat berperan dalam hidup kita. Terutama dalam bidang pendidikan, setiap hal tidak lepas dari yang namanya teknologi.

Teknologi pembelajaran baru juga merupakan alat pendidikan yang sangat baik asalkan dapat diandalkan, digunakan secara kreatif, dan digunakan dengan tepat. Bagi banyak pendidik yang bekerja di sektor pendidikan tinggi kadang-kadang serangan ke teknologi baru didorong oleh tekanan teman sebaya dan karier keuntungan.

Peranan teknologi dalam pendidikan, antara lain :
1. Teknologi sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi
  • Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompetensi dan keahlian menggunakan teknologi untuk pendidikan
  • Teknologi merupakan bahan mentah dari pengetahuan yang harus diolah dalam proses pembelajaran
2. Teknologi sebagai infrastruktur pembelajaran
  • Bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia
  • Proses pembelajaran seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja
  • “the network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
3. Psikologi sebagai sumber bahan belajar
  • Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian pesatnya
  • Tanpa teknologi, proses pembelajaran yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang lama
4. Teknologi sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
  • Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar
  • Rasio antara pengajar dan peserta didik proses pemberian fasilitas
5. Teknologi sebagai pendukung manajemen pembelajaran
  • Transaksi dan interaksi interaktif antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang kuat. stakeholder
  • Munculnya keberadaan system pendidikan inter-organisasi
6. Teknologi sebagai system pendukung keputusan
  • Setiap individu memiliki karakteristik dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
  • Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas

Beberapa aspek dari visi "masa depan pendidikan:"
  1. Pendidikan akan menjadi sangat interaktif, melibatkan siswa setiap 20 detik atau lebih untuk tanggapan, jauh berbeda dengan masa kini pasif metode ceramah.
  2. Pendidikan akan menjadi sangat individual, dengan catatan dapat diakses dunia-upaya belajar siswa tertentu, untuk memungkinkan presentasi pendidikan komputer yang dirancang untuk setiap siswa pengalaman belajar masa lalu dan gaya.
  3. Pendidikan akan menjadi sangat fleksibel dalam interaksi, memungkinkan les bahasa alami menggunakan metode Sokrates tutorial pertanyaan dan respon siswa.
  4. Pendidikan akan menjadi sangat mudah diakses, membuka kesempatan bagi yang kurang beruntung di negara ini dan juga bagi jutaan di negara berkembang.
  5. Pendidikan akan menjadi sangat melalui komputer, menggantikan (bukan melengkapi, yang akan menjadi biaya tambahan) metode ceramah dalam kursus-kursus untuk 15 atau lebih siswa.
  6. Pendidikan jarak jauh akan mulai menggantikan kampus berbasis pendidikan karena biaya tinggi interaktif melalui komputer tentu saja dapat dibenarkan hanya melalui penggunaan layanan oleh jumlah siswa besar daripada hanya dapat menyediakan pendidikan jarak jauh.

DAFTAR PUSTAKA
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://faculty.chass.ncsu.edu/garson/SSCORE//garson2.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Back_office
http://en.wikipedia.org/wiki/Technology
http://www.teknologi-pembelajaran.co.cc/
http://iisk4.wordpress.com/2008/06/12/peranan-teknologi-dalam-dunia-pendidikan-kita-kini-dan-dulu/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi


3. Ragam Metode Pembelajaran

Ada berbagai jenis metode pembelajaran yang diterapkan dalam dunia pendidikan. Dan yang sering digunakan adalah metode ceramah. Sebenarnya apakah metode ceramah itu?

Sebelum kita membahas lebih dalam tentang apa itu metode ceramah, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu macam-macam metode pembelajaran, yaitu :
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
4. Metode belajar kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
5. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, perangkat alat – alat laboratorium dan lain – lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain – lain peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.
6. Metode ekspositori atau pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
7. Metode karyawisata/widyamisata
Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
8. Metode penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
9. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
10. Metode bermain peran
Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah – olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.

Apa itu Metode Ceramah......???

Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.

Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan.

Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara pengajar dengan pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh pengajar.

Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.

Langkah-langkah menggunakan metode ceramah :
Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
  1. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
  2. Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
  3. Mempersiapkan alat bantu.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
  1. Langkah Pembukaan. Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukanoleh langkah ini.
  2. Langkah Penyajian. Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarahpada materi pembelajaran yang sedan g disampaikan.
  3. Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah. Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswatetap mengingat materi pembelajaran. Perlu diperhatikan, bahwa ceramahakan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab,tugas, latihan dan lain-lain.
Metode ceramah itu wajar dilakukan bila: (a) ingin mengajarkan topikbaru, (b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, (c) menghadapi sejumlahsiswa yang cukup banyak.

Langkah- langkah yang dapat ditempuh untuk mempertinggi hasil metode ceramah :
  1. Rumuskan tujuan khusus yang hendak dipelajari oleh pembelajar.
  2. Setelah mencapai tujuan khusus yang hendak dipelajari oleh pembelajar.
  3. Susunan bahan ceramah yang benar-benar perlu diceramahkan.
  4. Pengertian yang dapat dijelaskan dengan alat atau dengan uraian tertentu harus ditetapkan sebelumnya.
  5. Tangkaplah perhatian siswa dan arahkan pada pokok yang akan diceramahkan.
  6. Kemudian usahakan menanam pengertian yang jelas.
  7. Adakan rencana penilaian. Teknik evaluasi yang wajar digunakan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan khusus itu perlu ditetapkan.
Kelebihan metode ceramah :
  1. Guru mudah menguasai kelas
  2. Mudah dilaksanakan
  3. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar
  4. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
  5. Kekurangan metode ceramah :
  6. Kegiatan pengajar menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata )
  7. Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
  8. Bila terlalu lama membosankan
  9. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik
  10. Menyebabkan anak didik pasif

DAFTAR PUSTAKA
http://nurma.staff.uns.ac.id/2008/09/19/beberapa-jawaban-dari-pertanyaan-di-kelas/
http://sunartombs.wordpress.com/2009/03/09/pengertian-metode-ekspositori/
http://www.pgsd.co.cc/2010/01/metode-pembelajaran-ceramah.html
http://massofa.wordpress.com/2008/07/13/metode-ceramah-dalam-pembelajaran/
http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/18/ragam-metode-pembelajaran/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi


Testimoni Kelompok

Katriin (09-054) : Kuliah on-line kali ini asyik, walaupun saya cukup kewalahan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selain waktu kuliah yang padat, media pembelajaran on-line (laptop) juga menjadi penghambat saya dalam mengikuti kuliah on-line kali ini. Walaupun demikian, saya menikmatinya. Semoga perkuliahan seperti ini semakin ditingkatkan. Ini memang yang pertama bagi saya, tapi saya harap ini bukan yang terakhir kalinya.

Susi C B (09-086) : Ini pertama kalinya saya dan mungkin juga teman-teman yang lain mengikuti pembelajaran dengan metode e-learning. Menurut saya cukup menarik karena kita dapat melakukan pembelajaran tanpa harus tatap muka dan sebagainya. Namun mungkin karena baru pertama kali, kami masih agak kewalahan tetapi secara keseluruhan meyakinkan.

Lia Susanti (09-088) : Menakjubkan plus menakutkan. Yang mana pembelajaran seperti ini baru saya alami dalam seumur hidupku. Kami sedikit kewalahan karena padatnya kuliah hari ini. Kalau dari segi alat bantunya, saya tidak merasa kesusahan, karena wifi psikologi hari ini sangat bagus, jadi senang rasanya. Mungkin yang agak sulit dalam hal berbagi arus dengan teman- teman lain yang menggunakan laptop juga. Saya berharap kuliah on-line hari ini dapat menambah wawasan saya ke depan.

Rani Dian S (09-096) : Belajar e-learning cukup mengasyikkan dan bagus diterapkan dalam sistem belajar. Saya cukup antusias untuk mengikuti pembelajaran on-line ini. Apalagi baru pertama kalinya.

Christiana Saragih (09-098) : Bagus! Kuliah on-line hari ini benar-benar menyenangkan, sekaligus memusingkan karena ini pertama kalinya. Banyak kendala, mulai dari laptop yang
tidak ada pencarian data yang kurang maksimum karena keterbatasan waktu, dll.Tapi intinya, saya suka.


Nama- nama kelompok :

Katriin Elisabeth (09-054)
Susi Bancin (09-086)
Lia Susanti (09-088)
Rani Dian Sari (09-096)
Christiana Saragih (09-098)

Jumat, 26 Februari 2010

Tugas Proyek Pendidikan

Untuk melihat Proposal Proyek Pendidikan, klik disini

Kamis, 25 Februari 2010

"Era komputerisasi dan Pengaruhnya dengan sistem Pendidikan ; tugas 2"


Tiga generasi komputer


Era pertama komputasi yang dikenal sebagai era mainframe - banyak orang untuk satu komputer. Komputer ini adalah sistem sentral yang digunakan di seluruh kantor, dan perusahaan infrastruktur komputasi mereka. Namun, mahal dan sangat sulit untuk digunakan untuk karyawan rata-rata.

Era kedua komputasi yang dikenal sebagai era PC - satu komputer untuk satu orang. Ini era dimana terjadi sebuah ledakan di bidang teknologi. Ini adalah masa dimana komputer menjadi perangkat wajib untuk digunakan dalam aplikasi bisnis, dan hampir sama halnya sebagai televisi atau telepon rumah.

Era ketiga dikenal dengan ubiquitous computing
Di era modernisasi ini, hampir seluruh aspek kehidupan kita berhubungan dengan teknologi. Teknologi selalu mengalami perkembangan pesat dan terus-menerus, khususnya perkembangan komputer dan sistem-sistemnya. Generasi saat ini dapat diistilahkan dengan generasi komputer. Generasi berikutnya akan berupa ubiquitous computing, yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan dibandingkan personal.

Sejarah ubiquitous computing

Mark Weiser menciptakan istilah "ubiquitous computing" sekitar tahun 1988, selama masa jabatannya sebagai Chief Technologist dari Xerox. Baik sendiri maupun dengan PARC Direktur dan Chief Scientist John Seely Brown, Weiser menulis beberapa makalah yang paling awal tentang masalah ini, sebagian besar menentukan dan membuat sketsa keprihatinan utamanya.
Menyadari bahwa kekuatan pemrosesan perpanjangan ke skenario sehari-hari akan memerlukan pemahaman sosial, budaya dan di luar fenomena psikologis yang tepat, Weiser dipengaruhi oleh banyak bidang ilmu komputer di luar, termasuk "filsafat, fenomenologi, antropologi, psikologi, pasca-Modernisme, sosiologi ilmu pengetahuan dan kritik feminis.

Menurut Weiser, ubiquitous computing memungkinkan pemakaian beratus-ratus device(alat) komputasi wireless per orang perkantor dalam semua skala. Kemudian komputer menjadi semakin embedded (tertanam dalam suatu alat), semakin pas dan canggih, serta semakin natural. Sehingga kita menggunakannya tanpa memikirkannya dan tanpa menyadarinya. Tujuan utamanya adalah "activate the world", mengaktifkan segala yang ada di sekitar kita. Hal itu membutuhkan inovasi-inovasi baru dalam banyak bidang. Jika diteruskan, mungkin hampir semua equipment yang ada di dunia ini, membuat orang dapat mengotomatisasi semuanya. Sehingga jadilah ubiquitous computing systems besar.

Pengertian

Ubiquitous computing merupakan kebalikan dari realitas virtual. Realitas virtual menempatkan orang didalam dunia yang diciptakan komputer, ubiquitous memaksa komputer eksis di dunia manusia. Realitas virtual yaitu lingkungan buatan yang dibuat dengan perangkat lunak dan disajikan kepada pengguna sedemikian rupa sehingga pengguna menerimanya sebagai lingkungan nyata. Pada komputer, realitas virtual dialami melalui dua dari lima indera: penglihatan dan suara. Bentuk yang paling sederhana adalah realitas virtual 3-D gambar yang dapat dieksplorasi secara interaktif di komputer pribadi, biasanya dengan memanipulasi tombol atau mouse sehingga isi dari gambar bergerak dalam suatu arah atau membesarkan masuk atau keluar. Upaya melibatkan yang lebih canggih seperti tampilan di layar, ditambah dengan komputer, dan haptics perangkat yang memungkinkan kita merasakan tampilan gambar.

Ubiquitous computing merupakan pasca-desktop model interaksi manusia-komputer dalam pengolahan informasi yang telah sepenuhnya terintegrasi ke dalam objek dan aktivitas sehari-hari. Dalam rangka kegiatan biasa, seseorang "menggunakan" komputasi di mana-mana melibatkan banyak perangkat komputasi dan sistem secara bersamaan, dan mungkin tidak selalu bahkan menyadari bahwa mereka melakukannya. Model ini biasanya dianggap sebagai kemajuan dari paradigma desktop.

Ubiquitous computing, perangkat teknologi yang tersedia di mana saja dan kapan saja untuk mendukung pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa di mana-mana komputasi menjadi bagian integral dari kehidupan kita.

E-learning adalah proses learning (pembelajaran) dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronika,seperti dengan penggunaan jasa audio, video, perangkat komputer.

Hubungan ubiquitous dengan e-learning

Ubiquitous saat ini benar-benar meresap pada kehidupan para pengguna. ubiquitous computing sebagai tujuan yang meningkatkan penggunaan komputer dengan membuat banyak komputer yang tersedia di seluruh lingkungan fisik, tetapi efektif membuat mereka tidak terlihat oleh pengguna. Karena itu, dengan adanya generasi ubiquitous computing, akan mempermudah dalam system e-learning yang sangat membantu dalam proses belajar-mengajar yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu sehingga hubungan antara peserta didik dan pengajar bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Ubiquitous dan e-learning sama-sama meningkatkan pengajaran dan pembelajaran. Proses belajar dapat berlangsung lebih efisien dan efektif. Pengajar cukup mengupload bahan-bahan ajar pada situs e-learning dan peserta didik dapat mempelajarinya dengan membuka situs tersebut di manapun. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dengan system seperti ini, apabila memang benar-benar di manfaatkan dengan baik.

E-learning memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan ubiquitous, karena e-learning merupakan metode pembelajaran menggunakan komputer,sedangkan ubiquitous itu, memakasa komputer eksis di dunia manusia. Jadi, keduanya sama-sama berhubungan dalam dunia komputer. Bagaimana mungkin akan terjadi generasi ubiquitous yang memaksa komputer eksis di dunia manusia, apabila manusia sendiri belum mampu menerapkan dan mengembangkan metode yang berhubungan dengan sistem komputer seperti e-learning. Jadi, dapat dikatakan untuk mengembangkan dan masuk ke dalam generasi ubiquitous computing, dapat diawali dengan menggunakan e-learning bagi system pendidikan. E-learning juga melatih kita untuk dapat memanfaatkan TIK sehingga membuat komputer dapat menjadi eksis di dunia manusia. Sebaliknya pun, tanpa ubiquitous, e-learning tidak dapat berjalan dan berkembang dengan baik. Keduanya, baik ubiquitous maupun e-learning merupakan hal yang sangat bagus dan perlu dikembangkan. Banyak manfaat dan hasil yang diterima dengan penerapan keduanya ini, khususnya di dunia pendidikan yang membuat proses pembelajaran lebih efisien dan efektif. Bagi para murid, akan memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna akan materi pembelajaran. Apalagi bila ubiquitous computing dipasangkan dengan jaringan murah memampukan murid untuk membawa perangkat informasi ke lapangan untuk mengerjakan tugas-tugas dan bisa di bawa pulang, sama halnya dengan system e-learning sehingga para murid diajarkan mandiri untuk menggali ilmu pengetahuan melalui internet dan media teknologi informasi lainnya dengan jangkauan yang lebih luas, kapan saja dan di mana saja.

Jadi, system pendidikan yang berbasis di dunia cyber, yang disebut dengan e-learning ini sudah sangat pantas untuk di berlakukan dalam system pendidikan saat ini, terutama dengan sudah adanya system komputer dimana-mana dan di generasi ubiquitous computing. Tidak hanya menawarkan instruksi individual, yang tidak terdapat dalam media cetak. Dalam hubungannya dengan kebutuhan menilai, e-learning dapat menargetkan kebutuhan spesifik. Dan dengan menggunakan tes gaya belajar e-learning di generasi ubiquitous yang akan datang,serta dapat mencari dan menargetkan preferensi belajar individual.


Referensi

§ Santrock, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Kencana. 2008

§ Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,

Bandung : Alfabeta. 2008

25 Februari 2010