Konsep Multiple Intelegensi (MI), menurut Gardner (1983) dalam bukunya Frame of Mind: The Theory of Multiple intelegences, ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki setiap individu yaitu linguistik, matematis-logis, spasial, kinestetik-jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Melalui delapan jenis kecerdasan ini, setiap individu mengakses informasi yang akan masuk ke dalam dirinya.
Keputusan saya dalam memilih layout ini berhubungan dengan teori multiple intelegensi, khususnya keahlian atau kecerdasan spasial.
Kecerdasan Spasial dicirikan antara lain: (a) memberikan gambaran visual yang jelas ketika menjelaskan sesuatu, (b) mudah membaca peta atau diagram, (c) menggambar sosok orang atau benda persis aslinya, (d) senang melihat film, slide, foto, atau karya seni lainnya, (e) sangat menikmati kegiatan visual, seperti teka-teki atau sejenisnya, (f) suka melamun dan berfantasi, (g) mencoret-coret di atas kertas atau buku tugas sekolah, (h) lebih memahamai informasi lewat gambar daripada kata-kata atau uraian, (i) menonjol dalam mata pelajaran seni.
Jadi, dalam memilih layout ini, saya termasuk mengembangkan kecerdasan dan keahlian spasial saya. Sebelum memilih layout ini, saya sudah membayangkan dan mengimaginasikan layout yang bagaimana yang saya inginkan,dan setelah melihat beberapa gambaran atau bentuk-bentuk layout yang lain, akhirnya saya memilih layout st ini, karena diantara semua yang saya lihat, layout inilah yang paling mendekati imaginasi saya sebelumnya. Dengan melihat layout ini, ada perasaan tenang bagi saya, dengan adanya sebuah gambaran jalan, seperti gambar perspektif di pojok layout ini. Dan hal-hal yang saya lakukan dalam pemilihan layout ini, menurut saya lebih ke kecerdasan atau keahlian spasial.
Meskipun berhubungan juga dengan sedikit keahlian lainnya dalam teori multiple intelegensi ini, tapi yang paling dominan adalah pengaruh dari keahlian spasial saya dalam memilih layout ini.
Saya menjawab pertanyaan Ibu Dina dengan menggunakan teori proses kognitif kompleks, khususnya mengenai pembuatan keputusan. Pembuatan keputusan adalah pemikiran dimana individu mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan pilihan dari sekian banyak atau beberapa pemilihan. Jadi, janji Ibu untuk mendeliveri nilai namun belum terlaksana menurut saya, jika dihubungkan dengan teori ini disebabkan karena dari beberapa pilihan, pertimbangan alasan, tujuan dan maksud yang telah ibu pikirkan, maka keputusan yang Ibu ambil adalah belum mendeliveri nilai. Dan keputusan ini juga mungkin dipengaruhi oleh faktor lain, seperti melihat perkembangan pembelajaran yang ada atau mungkin karena nilai beberapa mahasiswa yg mengikuti psikologi pendidikan, ada yang belum lengkap karena beberapa hal, dan mungkin karena waktu dan jadwal Ibu Dina yang sangat padat, karena Ibu tidak hanya mengajar di mata kuliah ini saja, tetapi mata kuliah lainnya, sehingga Ibu tidak sempat mendeliveri nilai, dan pendeliverian inipun belum terlaksana.
Saya juga mengubungkan hal ini dengan teori motivasi. Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, kegigihan perilaku. Dalam hal ini, pendeliverian nilai yang tidak terlaksana ini juga disebabkan karena kurangnya motivasi daripada mahasiswa untuk meminta Ibu mendeliveri nilai tersebut dan tidak adanya motivasi untuk mengingatkan dan bertanya mengenai nilai kepada Ibu . Mahasiswa mungkin terlihat kurang peduli dan perhatian mengenai nilai.
(UAS) 1. Rani, coba jelaskan berdasarkan teori multipel intelegensi sehubungan dengan keputusanmu memilih lay out ini untuk blogmu.
BalasHapusKonsep Multiple Intelegensi (MI), menurut Gardner (1983) dalam bukunya Frame of Mind: The Theory of Multiple intelegences, ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki setiap individu yaitu linguistik, matematis-logis, spasial, kinestetik-jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Melalui delapan jenis kecerdasan ini, setiap individu mengakses informasi yang akan masuk ke dalam dirinya.
BalasHapusKeputusan saya dalam memilih layout ini berhubungan dengan teori multiple intelegensi, khususnya keahlian atau kecerdasan spasial.
Kecerdasan Spasial dicirikan antara lain: (a) memberikan gambaran visual yang jelas ketika menjelaskan sesuatu, (b) mudah membaca peta atau diagram, (c) menggambar sosok orang atau benda persis aslinya, (d) senang melihat film, slide, foto, atau karya seni lainnya, (e) sangat menikmati kegiatan visual, seperti teka-teki atau sejenisnya, (f) suka melamun dan berfantasi, (g) mencoret-coret di atas kertas atau buku tugas sekolah, (h) lebih memahamai informasi lewat gambar daripada kata-kata atau uraian, (i) menonjol dalam mata pelajaran seni.
Jadi, dalam memilih layout ini, saya termasuk mengembangkan kecerdasan dan keahlian spasial saya. Sebelum memilih layout ini, saya sudah membayangkan dan mengimaginasikan layout yang bagaimana yang saya inginkan,dan setelah melihat beberapa gambaran atau bentuk-bentuk layout yang lain, akhirnya saya memilih layout st ini, karena diantara semua yang saya lihat, layout inilah yang paling mendekati imaginasi saya sebelumnya. Dengan melihat layout ini, ada perasaan tenang bagi saya, dengan adanya sebuah gambaran jalan, seperti gambar perspektif di pojok layout ini. Dan hal-hal yang saya lakukan dalam pemilihan layout ini, menurut saya lebih ke kecerdasan atau keahlian spasial.
Meskipun berhubungan juga dengan sedikit keahlian lainnya dalam teori multiple intelegensi ini, tapi yang paling dominan adalah pengaruh dari keahlian spasial saya dalam memilih layout ini.
(UAS) 2. Coba jelaskan berdasarkan teori psikologi pendidikan sehubungan dengan janji saya untuk men-deliveri nilai namun belum terlaksana.
BalasHapusSaya menjawab pertanyaan Ibu Dina dengan menggunakan teori proses kognitif kompleks, khususnya mengenai pembuatan keputusan.
BalasHapusPembuatan keputusan adalah pemikiran dimana individu mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan pilihan dari sekian banyak atau beberapa pemilihan.
Jadi, janji Ibu untuk mendeliveri nilai namun belum terlaksana menurut saya, jika dihubungkan dengan teori ini disebabkan karena dari beberapa pilihan, pertimbangan alasan, tujuan dan maksud yang telah ibu pikirkan, maka keputusan yang Ibu ambil adalah belum mendeliveri nilai. Dan keputusan ini juga mungkin dipengaruhi oleh faktor lain, seperti melihat perkembangan pembelajaran yang ada atau mungkin karena nilai beberapa mahasiswa yg mengikuti psikologi pendidikan, ada yang belum lengkap karena beberapa hal, dan mungkin karena waktu dan jadwal Ibu Dina yang sangat padat, karena Ibu tidak hanya mengajar di mata kuliah ini saja, tetapi mata kuliah lainnya, sehingga Ibu tidak sempat mendeliveri nilai, dan pendeliverian inipun belum terlaksana.
Saya juga mengubungkan hal ini dengan teori motivasi.
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, kegigihan perilaku.
Dalam hal ini, pendeliverian nilai yang tidak terlaksana ini juga disebabkan karena kurangnya motivasi daripada mahasiswa untuk meminta Ibu mendeliveri nilai tersebut dan tidak adanya motivasi untuk mengingatkan dan bertanya mengenai nilai kepada Ibu . Mahasiswa mungkin terlihat kurang peduli dan perhatian mengenai nilai.
Rani, uraianmu cukup menarik...
BalasHapusSkor UASmu 90